Gula Kelapa Purworejo Tak Mampu Tembus Pasar Global
|
“Akibatnya kesejahteraan pengrajin sulit didongkrak,” ujar Ketua Asosiasi Gula Purworejo (AGP) Agung di kediamannya, Selasa (8/3).
Diakui, pemasaran gula kelapa sebenarnya sangat terbuka. Namun sampai saat ini, pemasarannya masih sebatas pasar regional. “Untuk menembus pasar nasional harus ada sertifikasi yang dikeluarkan Sukovinda. Begitupun jika ingin menembus pasar internasional,” tegasnya.
Padahal untuk mendapatkan sertifikasi itu kata Agung, biayanya cukup tinggi bagi ukuran pengrajin gula kelapa tradisional. Apalagi untuk sertifikat penjualan ke Eropa atau Australia. “Para pengusaha gula kelapa belum mampu,” tandasnya.
Dicontohkan, untuk sertifikat penjualan ke Belanda biayanya mencapai Rp 150 juta, sedangkan untuk Australia sekitar Rp 80 juta. “Jika memungkinkan kami meminta agar Pemkab Purworejo mengalokasikan anggaran untuk mendapatkan sertifikasi itu,” jelas Agung. (Nar)
0 comments
Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini