Video Siswi SMA Duel Gegerkan Tulungagung

Ilustrasi. (Foto : Dok)

TULUNGAGUNG (KRjogja.com) - Sebuah video berdurasi pendek yang memperlihatkan adegan kekerasan antara dua orang siswi sekolah menengah (SMA) beredar di Kabupaten Tulungagung. Dalam film berdurasi 2 menit 51 detik tersebut mempertontonkan dua orang remaja putri yang masih berpakaian seragam sekolah saling pukul, menjambak rambut dan membanting.

Ironisnya, saat adu fisik berlangsung sejumlah pelajar yang berada tak jauh dari lokasi perkelahian malah bersorak sorai. Tidak ada satu pun yang berniat melerai pertengkaran tersebut. Justru terkesan keduanya sengaja diadu. Diduga, pada saat perkelahian berlangsung salah seorang penonton mengabadikan (merekam) dengan kamera ponsel dan menyebarkanya.

“Hampir semua orang melihat video perkelahian ini,” tutur Ahmad salah seorang tukang parkir di sekitar alun-alun Kota Tulungagung. Peristiwa tersebut diduga berlangsung pada siang hari. Gelanggang perkelahian itu diduga di sekitar alun-alun, depan kantor DPRD.

Melihat seragam yang dikenakan, salah seorang pelajar yang berkelahi diduga berasal dari SMK Negeri 2 Boyolangu. Sedangkan rivalnya diduga warga SMA Katolik Santo Aquino Kota Tulungagung. Pertengkaran dimulai dari adu mulut yang kemudian meningkat menjadi saling serang secara fisik.

Kedua remaja putri itu masing-masing memiliki suporter yang saling berteriak memberikan dukunganya. Tayangan video itu selesai saat perkelahian masih berlangsung. “Sepertinya perekamnya memang merekamnya sampai adegan itu,“ terang Ahmad yang mengaku tidak melihat peristiwa tersebut secara langsung.

Pihak SMKN 2 Boyolangu ketika dikonfirmasi tidak bersedia ditemui. Namun, salah seorang guru membenarkan bahwa salah seorang siswi yang berkelahi merupakan anak didiknya. “Masalah ini sudah diselesaikan secara internal. Kita juga sudah menghubungi kepala sekolah yang menjadi lawan dalam video tersebut,” ujarnya singkat.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Bambang Setyo Sukarjono mengaku belum mendengar adanya video perkelahian pelajar putrid Tulungagung. Kendati demikian, pihaknya berjanji akan mempelajari permasalahan yang ada, termasuk berencana memanggil kepala sekolah masing-masing. “Kita juga akan memastikan apakah itu memang anak didik kita atau bukan,” ujarnya. (Van)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini