Tujuh Anggota Geng Motor Dibekuk

VIVAnews - Meski harus diakui bahwa ada geng motor yang baik, tapi ulah sejumlah kelompok dari geng itu sudah sangat mencemaskan. Di sejumlah lokasi, jika hendak ngebut-ngebutan, mereka bisa menutup jalan. Meraung dan melengking tinggi di tengah malam, negara sepertinya tidak berdaya dengan orang-orang seperti ini. Di sejumlah tempat ada pula yang menyerang warga.

Kepolisian Cirebon tidak mau menyerah dengan kelompok seperti ini. Satuan Reskrim Polres Cirebon Kota menggulung habis tujuh kelompok geng motor yang pernah menyerang warga. Tujuh pentolannya dibekuk. Tidak terlalu susah mencari bukti dari kelompok ini. Celurit dan kelewang disita.

Polisi punya alasan yang sangat kuat membekuk kelompok ini. "Mereka kami tangkap saat berbuat onar di Jalan Kesambi Kota Cirebon," kata Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Didik Purwanto, Selasa 17 April 2012. Sabtu malam pekan lalu, mereka menyerang warga.

Semenjak warga terganggu itu, kepolisian memburu anggota komplotan ini. Selain membekuk tujuh orang itu, "Kami masih mengejar anggota komplotan motor lainnya," kata Didik. Kepolisian Cirebon berjanji tidak main-main dengan geng ini. Sedikit saja menganggu warga langsung dibekuk, dijebloskan ke tahanan.

Aksi kelompok seperti ini memang sudah meresahkan warga di sejumlah kota. Pekan lalu di Jakarta, tiga orang tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan gerombolan bermotor dan tidak dikenal. Polisi menduga bahwa aksi itu terkait dengan kematian anggota TNI Angkatan Laut, Kelasi (KLS) Arifin, 31 Maret lalu. Arifin tewas dihajar geng motor.

Aksi kelompok tak dikenal itu pertama kali terjadi di SPBU Shell, Danau Sunter, Jakarta Utara, pada 7 April 2012. Soleh (19), meninggal akibat luka tusuk. Aksi ini sempat terekam kamera CCTV di dalam mimimarket. Lihat rekamannya di sini.

Belum lagi polisi selesai menyelidiki aksi brutal itu, kejadian penyerangan dan perusakan kembali terjadi. Kali ini di sepanjang Jalan Pramuka dan di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat, Jumat dini hari, 13 April 2012.

Satu korban bernama Anggi Darmawan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.

Markas Besar TNI Angkatan Laut membantah anggotanya yang melakukan penyerangan membalas kematian Arifin itu. "Saya sudah kroscek ke Panglima tidak ada itu. Saya sudah berkali-kali bantah. Tidak ada hubungan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat 13 April lalu. (selengkapnya baca di sini)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
, ,

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini