Namun ironisnya hingga Rabu (11/8) kemarin lokasi lubang tikus yang diduga mengalami longsor tersebut belum bisa dimasuki petugas karena masih dijaga ketat oleh warga yang bersenjata tajam, yang menamakan dirinya Panitia Tambang. Bahkan untuk mengambil gambar sekalipun, sejumlah pemuda yang membawa badik itu, terus membuntuti.

Para penambang yang berada di lokasi pun terkesan menutup-nutupi informasi yang sebenarnya mereka ketahui, padahal hal ini sering terjadi. Meski sering kali dilaporkan mengalami longsor, namun ratusan penambang setiap harinya tetap saja berdatangan ke lokasi ini. Sejak pertama kali ditemukan lima bulan lalu, ratusan warga memang terus berdatangan untuk mendulang emas.

Warga memilih lokasi ini karena kandungan emas di lokasi Olat Labaong ini tidak berbentuk pasir, melainkan bisa terlihat secara kasat mata seperti bongkahan batu yang terdapat hampir di seluruh bukit.

Menurut keterangan salah seorang penambang, di lokasi penambangan ini terdapat lima lubang utama yang dianggap warga paling banyak mengandung emas yaitu lubang "luna maya", lubang "setan", lubang "panitia", lubang "surga", dan lubang "tikus". Namun sayangnya, tidak semua orang bisa leluasa masuk ke lubang-lubang tersebut, karena ketatnya penjagaan dari sejumlah pemuda yang menamakan diri mereka Panitia Tambang.

( lip6 /CN14 )