Cobain Bakpia Bekatul Deh....

Bakpia bekatul masih dipasarkan terbatas (Foto: Rani DL)
YOGYA (KRjogja.com) - Bagi anda yang pemburu kuliner tidak ada salahnya mencicipi inovasi produk yang dikembangkan oleh lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM yang menciptakan bakpia berbahan dasar bekatul.
Bakpia bekatul ini diciptakan oleh Novi Sigit Purnomo, Fuad Assani, Fauzan Romadlon. Ade Riski Amelia dan Haritsah Setya Nur Aini yang diluncurkan pada Maret 2010. Usaha pembuatan bakpia bekatul yang diberi brand “Babe Usil” (bakpia bekatul usaha orisinil) ini berawal dari keikutsertaan mahasiswa UGM tersebut dalam program kreativitas mahasiswa (PKM) 2010.
Menurut Novi Sigit Purnomo ide awal dari produksi bakpia bekatul ini karena produksi bekatul sangat melimpah di Indonesia, tetapi belum banyak dimanfaatkan. Selama ini bekatul hanya diposisikan sebagai pakan ternak. Padahal dalam bekatul kaya vitamin B, vitamin E, asam lemak esensial, serat pangan, protein, oryzanol, dan asam ferulat.
"Jadi sayang jika bahan yang cukup potensial ini tidak termanfaatkan. Dalam pembuatan bakpia, bekatul digunakan sebagai isi," paparnya.
Novi menjelaskan bekatul yang dipakai adalah sisa penggilingan padi yang bertekstur halus seperti tepung. Bekatul yang bertekstur halus mudah menyatu dengan air sehingga tercipta adonan yang bertekstur halus pula. Sedangkan proses pembuatan isi bakpia tidak rumit. Bekatul yang telah dipilih kemudian dikukus selama 30 menit lalu didinginkan. Setelah dingin, bekatul disangrai dengan wajan agar kadar air bekatul berkurang sehingga dapat bertahan lama.
"Kemudian bekatul yang telah disangrai diberikan tambahan aroma rasa yang diinginkan. Dalam sekali produksi membutuhkan 1 kg bekatul untuk menghasilkan sekitar 300 bakpia yang bisa bertahan hingga 3 minggu," imbuhnya.
Sementara itu, Fauzan Romadhlon menjelaskan Babe Usil baru menyediakan dua rasa yakni coklat dan keju. Dan, karena keterbatasan waktu pembuatan bakpia disesuaikan dengan pesanan. Namun, ke depan dikembangkan aneka rasa seperti mocca, kopi, vanilla, dan original.
"Bakpia bekatul sementara baru dipasarkan di pasar minggu pagi (sunday morning) UGM. Produk ini juga telah mendapatkan serifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Sementara untuk sertifikasi halal dari MUI sedang diproses," katanya.
Untuk bisa menikmati bakpia bekatul ini tidak perlu merogoh kocek yang terlalu besar. Hanya dengan Rp. 10.000 satu kotak bakpia berisi 15 butir langsung bisa disantap.
"Dengan pembuatan bakpia isi bekatul, diharapkan bisa mengubah image masyarakat terhadap bekatul yang hanya dipakai sebagai makanan ternak. Selain itu mampu menambah nilai jual bekatul di masyarakat," tandasnya. (Ran)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini