Tanaman Desa Yang Berkhasiat

Tanaman Mengkudu. (Foto : Ivan Aditya)
TANAMAN ini akan bisa banyak ditemui di kawasan pedesaan di tanah air. Dalam bahasa latin, tanaman ini Morinda Citrifolia, orang Jawa menyebutnya dengan nama Pace, sedangkan, secara nasional tanaman ini disebut Mengkudu.
Tanaman ini merupakan tumbuhan asli Indonesia. Artinya, tanaman ini berasal dari gugusan pulau di Indonesia, yakni tepatnya dari Kepulauan Maluku. Pohon ini termasuk dalam keluarga kopi-kopian atau Rubiaceae, seperti soka, kopi dan tumbuhan sejenis lainnya.
Tumbuhan liar ini sangatlah cocok untuk berkembang di Indonesia yang beriklim tropis, di situlah habitat asli tanaman Mengkudu ini. Pada umumnya, Mengkudu berkembang biak di hutan-hutan secara liar atau bisa juga tumbuh liar di kebun-kebun. Dari dataran yang rendah sampai di dataran yang tinggi sekalipun, antara 500-1500 dpl (di atas permukaan laut), tanaman yang satu ini masih bisa banyak ditemui.
Sekitar tahun 1991, seorang ilmuan terkenal asal Inggris, HB Guppy mempelajari tentang Mengkudu. Dalam penelitiannya, sukurangnya ada sekitar 50 jenis tanaman Mengkudu di dunia ini tersebar di beberapa gugusan kepulauan di sekitar Indonesia, Malaysia, semenanjung Samudera Hindia dan terus memanjang hingga pesisir Pasifik.
Ada juga beberapa penelitian, yang menyebutkan, ada kurang lebih terdapat 80 jenis tanaman Mengkudu yang ada, namun dari sekian itu, kira-kira hanya sekitar 20 jenis saja yang memiliki nilai jual dan banyak dikenal oleh masyarakat selama ini. Contohnya seperti Mengkudu Tanah Putih alias mengkudu yang asli dari Maluku dan Mengkudu dari Bogor.
Seiring perkembangannya ke berbagai wilayah, tanaman inipun lantas bermigrasi keluar dari tanah asalnya Maluku. Pada tiap daerah kemudian mengalami perubahan nama sesuai daerahnya masing-masing. Seperti misalnya untuk penamaan lokal di Indonesia, warga Bali menyebutnya Wengkudu, Sunda menyebutnya Cengkudu, Madura menamai dengan nama Kudhok dan masih banyak lagi penamaan sesuai kebiasaan daerah tersebut.
Si Buah Buruk Rupa Mengkudu
Disaat tumbuh dengan normal, tanaman Mengkudu ini mampu tumbuh tinggi sekitar 6 m dengan batang tidak terlalu keras berwarna kelabu. Disamping sering dijumpai di kebun, Mengkudu juga sangat cocok untuk ditanam di dalam pot dengan media tanam tanah biasa saja.
Daun pada tanaman Mengkudu ini berwarna hijau tua mengkilat dan tersusun rapi secara berhadap-hadapan. Tanaman yang sudah tua, ukuran daun bisa sekitar panjang daun 20-40 cm dengan lebar 7-15 cm. Di setiap pangkal tangkai daun juga terdapat seperti lidah berwarna hijau berukuran panjang sekitar 1,5 cm.
Buahnya, sepintas orang akan enggan untuk menyentuhnya karena baunya yang sedikit busuk. Bentuknya akan berubah menjadi sedikit menjijikan apabila sudah matang dan tua yang kemudian menjadi benyek. Buah Mengkudu berwarna putih kehijau-hijauan saat masih mentah, kemudian akan berubah menjadi kekuningan saat sudah mulai tua.
Buah dari tanaman ini memiliki tekstur keras serta padat dengan permukaan kulit buah yang berbintik-bintik hitam. Bagian dalam buah atau daging buah Mengkudu berwarna putih dengan biji-biji yang banyak.

Awalnya, bunga akan berbentuk seperti bonggol yang kecil-kecil dan hijau. Kebalikan dengan buahnya, bunga dari tanaman Mengkudu ini malah beraroma harum. Bentuk bunga berbentuk seperti ketupat yang tumbuh pada bagian batangnya. Dan dari bunga inilah yang kemudian menjadi bakal buah dari Mengkudu.

Tak Ada Yang Tidak Berguna
“Enggak tahu mengapa, kini tanaman Mengkudu sudah jarang bisa ditemui, apalagi dikawasan perkotaan,” kata Kadarsih (24), salah satu pemilik tanaman Mengkudu dari Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Dikatakannya, sejak dahulu tanaman Mengkudu memang sudah banyak ditemui di kawasan pedesaan di Gunung Kidul yang merupakan dataran tinggi tersebut. Memang, dalam perkembangannya kini, tanaman ini sudah jarang bisa ditemui kalau tidak di daerah-daerah pedesaan sekalian, karena kurangnya nilai komersial dari tanaman ini, apalagi segi keindahannya.
Namun jangan salah, tanaman Mengkudu sebenarnya memiliki nilai guna yang luar biasa yang terkandung didalamnya. Sampai konon ratusan tahun dahulu, tabib-tabib Bangsa Polynesian telah menggunakan Mengkudu ini untuk obat utama penyembuhan berbagai penyakit.
Dari akar hingga buahnya, tidak ada yang tidak bermanfaat. Kulit akar bisa digunakan untuk bahan utama pewarna dalam penyamakan kain. Daun yang muda dapat untuk sayuran dan obat. Dan yang paling utama adalah buahnya yang sudah masak serta tua yang mengandung berbagai khasiat. “Kalau dahulu, buah Mengkudu sering dibuat obat dengan cara dibuat untuk jamu,” terang Kadarsih.
Di dalam buah Mengkudu memanglah banyak terkandung berbagai manfaat yang baik bagi manusia. Kandungan yang terdapat dalam Mengkudu diantaranya protein, karbohidrat (berbagai jenis gula, serat nabati larut air), vitamin dan mineral, lipida, dan masih ratusan unsur lainnya yang ada.
Mengkudu juga mujarab untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit yang terbilang kronis sekalipun. Seperti misalnya, penyakit darah rendah, darah tinggi, arthritis, alergi, kanker, diabetes, stroke, jantung koroner, dan masih banyak lagi manfaat dari tanaman ini.
Untuk kepentingan sebagai obat, dalam perkembangannya, Mengkudu sudah banyak diolah serta diramu dengan berbagai cara hingga layak untuk bisa dikonsumsi oleh manusia. Misalnya dengan dibuat jus buah Mengkudu, atau dibuat semacam ekstrak yang berupa bubuk dan ada pula kini yang mulai mengembangkan buah Mengkudu dalam bentuk obat tablet. (Ivan Aditya)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
,

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini