Pemkab Sleman Fokuskan Perhatian ke Kali Opak

Ancaman banjir lahar dingin Kali Opak masih mengancam. (Foto : Ardhi Wahdan)
SLEMAN (KRjogja.com) - Ancaman sekunder Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin kini terus mengintai warga Sleman. Pemkab Sleman pun memfokuskan perhatian di aliran Sungai Opak yang beberapa kali ini dilalui banjir lahar dingin.
Kepala Dinas Kesbanglinmas dan Penanggulangan Bencana Sleman, Urip Bahagia menjelaskan, aliran sungai yang berhulu ke Merapi dan dinilai paling berbahaya ialah Kali Opak. "Selain material yang menumpuk di hulu sungai sangat banyak, di Kali Opak juga tidak ada dam pengendali seperti yang ada di Kali Gendol," terangnya di Sleman, Selasa (4/1).
Oleh karena itu, pasca banjir lahar dingin hebat yang terjadi Senin (3/1) kemarin sore, pihaknya akan memasang lampu soklai di beberapa titik. Diantaranya di dekat Mapolsek Cangkringan, Dusun Geblok, Panggung, Bronggang, Kopeng dan dusun lain. "Hal ini untuk memantau kerawanan banjir lahar dingin. Jadi, di tempat tersebut akan ada orang yang memantau jika puncak Merapi turun hujan," imbuh Urip.
Saat disinggung mengenai alarm banjir lahar dingin atau Early Warning System (EWS) yang dipasang di beberapa titik, Urip menjelaskan, semua sudah tidak berfungsi alias rusak. "Mengapa kita pasang lampu soklai untuk memantau hujan, ya karena EWS sebagai peringatan jika terjadi hujan lebat sudah rusak semua," ungkapnya.
Disamping itu, pihaknya juga memperingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya bagi warga Dusun Salam, Wukrisari serta Dusun Krajan dan Teplok Argomulyo. Pasalnya, ketiga dusun tersebut berada di bantaran Kali Opak. (Dhi)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini