Siti Fadilah Setujui Penunjukan Langsung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, mengaku telah menyetujui rekomendasi penunjukan langsung untuk proyek pengadaan alat kesehatan kepada PT Indofarma pada 2005.

Menurutnya, penunjukan langsung diambil karena situasi kejadian luar biasa (KLB) pada tahun itu. Siti menjelaskan proyek tersebut berkaitan situasi darurat yang tengah terjadi di Kutacane, Aceh dan RSPI Dr Soeliantri Saroso. Adanya wabah flu burung di Jakarta dan banjir bandang di Kutacane sebagai kejadian luar biasa sehingga pemerintah harus cepat mengambil tindakan.

"Dikaji Sekjen dan Biro Keuangan. Menurut mereka, pantas untuk penunjukan langsung. Saya harus percaya bawahan saya," ungkapnya saat bersaksi atas terdakwa Dr Mulya A Hasjmy dalam perkara tindak pidana korupsi proyek alat kesehatan dan bufferstock pada APBN 2005.

Siti menjelaskan, konsep penunjukan langsung tersebut dibuat oleh Kepala Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dr Mulya A Hasjmy. Mulya kemudian menyampaikan usulan tersebut kepada Sekretaris Jenderal. Setelah itu, Sekjen pun mengkaji usulan penunjukan langsung tersebut dan menyetujuinya.

Siti mengaku tidak mengetahui secara teknis alasan mengapa PT Indofarma dijadikan rekomendasi sebagai perusahaan yang akan melakukan pengadaan proyek alat kesehatan dan bufferstock tersebut. Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui secara persis surat rekomendasi untuk proyek senilai Rp 15,54 miliar tersebut. "Saya itu menteri. Urusannya dengan policy (kebijakan) dan bukan dengan surat menyurat. Saya harus percaya Sekjen yang telah melakukan kajian," tegasnya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini mengatakan situasi kejadian luar biasa memaksa dia untuk segera mengambil keputusan. Oleh karena kebijakan penunjukan langsung sudah dilakukan dari era menteri sebelum dia, maka Siti mengaku mengikuti kebijakan itu.

Alasan penunjukan langsung yang dikatakan Sekjen, tuturnya, sangat rasional. "Karena waktunya sudah sangat dekat sekali. Ini adalah KLB dan keadaan khusus, mestinya itu penunjukan langsung," kata Siti.

Mulya menyanggah kesaksian Siti. Menurutnya, Siti telah secara langsung menyetujui penunjukan langsung tersebut saat bertemu dengan dia di Kementerian Kesehatan. Bahkan, ungkap Mulya, Siti ingin agar proyek tersebut berjalan lancar karena berhubungan dengan adik Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, Nuki.

"Saya menghadap Ibu (Siti) untuk mengklarifikasi. Dan ibu senyum-senyum dan mengiyakan. Tunjuk saja mereka, kita akan bantu PAN. Karena Nuki itu adik petinggi PAN," ujar Mulya.

Mulya pun menunjukkan surat rekomendasi penunjukan langsung alat kesehatan untuk antisipasi KLB masalah kesehatan akibat bencana tertanggal 22 November 2005. Dalam surat itu disebutkan penunjukan langsung proyek dapat dipertimbangkan. Selanjutnya, proses agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan berlaku.

Surat tersebut kembali dibantah Siti. Menurutnya, surat tersebut palsu karena Sekretariat Jenderal menerima surat tersebut pada bulan Desember.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: A Syalaby Ichsan

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
, ,

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini