Organda Sleman Minta Subsidi

Ilustrasi (Foto : Dok)

SLEMAN (KRjogja.com) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sleman mengaku pemasukan bus penumpang saat ini lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk operasionalisasi sehingga butuh subsidi dari pemerintah untuk mengoptimalisasi angkutan lebaran tahun ini.

Ketua Organda Sleman, Poerwanto Johan Riyadi mengatakan sejak kenaikan harga BBM pada tahun 2005 penumpang bus semakin berkurang. Terlebih saat perimbangan kenaikan bensin premium dengan solar yang tidak sama.

"Akibatnya, para penumpang lebih memilih kendaraan sepeda motor untuk mudik atau bepergian. Dampak yang lebih luas adalah merosotnya penumpang bus dan berimbas pada pendapatan armada bus," jelasnya saat dikonfirmasi KRjogja.com, Minggu (15/8).

Karena itu, Poerwanto berharap pemerintah bisa memberikan subsidi untuk operasional bus penumpang lebaran. Sebab, jika awak angkutan hanya mengandalkan penghasilan sehari-hari, tidak akan cukup. "Subsidi dari pemerintah adalah satu-satunya solusi bagi optimalisasi angkutan labaran," tandasnya.

Dikatakan Poerwanto, bus umum setiap hari menghabiskan solar 60 liter. Dengan harga Rp 4.500 per liter, maka ongkos bahan bakar yang dikeluarkan mencapai Rp 600 ribu. Ditambah dengan biaya operasional bulanan lainnya, misal perawatan mesin dan body, oli hingga ban. Padahal, pendapatan awak bus tidak bisa mencapai Rp 300 ribu.

"Perlu perhatian dari pemerintah. Makanya, Sabtu (21/8) besok, kami akan merapatkan dengan pemerintah terkait kebutuhan operasional untuk angkutan lebaran," tegasnya. (Dhi)

>

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini