Polisi Siap Bongkar Makam Calon Menwa

Ilustrasi. (Foto : Dok)

KUDUS (KRjogja.com) - Kegiatan Pra Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Pra Diksar Menwa) Satuan 0923 Gondo Wingit Universitas Muria Kudus (UMK) di Bumi Perkemahan Abiyoso Desa Menawan Kecamatan Gebog Kudus, diduga diwarnai sejumlah aksi kekerasan. Hal itu pula yang menjadi kecurigaan hingga menyebabkan Ahmad Muntoha (20), mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) semester satu UMK itu tewas.

Polres Kudus siap melakukan pembongkaran makam untuk mendapatkan bukti dugaan itu setelah munculnya kesaksian dari sejumlah warga. “Hari ini (Rabu, 19/10) beberapa saksi kami mintai keterangan. Jika keluarga korban mengizinkan, makam segera kami bongkar,” ujar Waka Polres Kudus, Kompol Arman Asmara, Rabu (19/10).

Hasil visum dokter sebelumnya menyebutkan kalau luka dan lebam yang terdapat pada tubuh korban disebakan karena terjatuh. Meninggalnya korban disebabkan dehidrasi dan depresi. Keterangan itu sempat diragukan dan menimbulkan kecurigaan pihak keluarga, meski akhirnya menerima dengan ikhlas atas musibah itu.

“Kami sempat menawarkan agar mayat korban diautopsi, tetapi keluarga menolak. Tetapi jika sekarang ada kesaksian baru dari warga, kami siap menindaklajutinya. Ada beberapa saksi yang akan kami mintai keterangan,” tegasnya.

Salah seorang saksi mata Tio (28) asal Undaan Kudus, menyatakan melihat peserta Pra Diksar diperlakukan kasar oleh seniornya. Mereka hanya memakai celana dalam, ditendang dan dipukul, serta diumpat dengan kata- kata kotor. “Saat itu kami melihat bersama sepuluh pecinta alam lain. Jadi tidak benar kalau tidak ada kekerasan,” ungkapnya.

Aksi kekerasan dilakukan Senin (17/10) sekitar pukul 10.00 sebelum korban meninggal pukul 15.00 WIB. Kesaksian lain disampaikan Beni Mariyanto (25) warga Gebog dan Miftah Farid (20) warga Kaliwungu Kudus.

Meski mengaku tidak mengetahui ada kekerasan, namun keduanya melihat lima mahasiswa diminta telanjang mengenakan celana dalam, dibentak-bentak dengan kata-kata kotor. “Saat itu Minggu (16/10) sekitar pukul 07.30, saya sedang melintas di lokasi kegiatan di dekat Sendang Bunton. Banyak juga warga yang menyaksikan,” tandasnya.

Terkait dengan keterangan saksi tersebut, Komandan Menwa UMK Ahmad Fani Fauzi membantah ada aksi penelanjangan, karena peserta hanya diminta buka baju untuk mengikuti kegiatan olahraga, khususnya laki-laki. Sedang perempuannya tidak.

Kegiatan Pra Diksar Menwa UMK diikuti 42 peserta, terdiri 25 anggota lama dan 17 calon anggota baru Selaion korban meninggal, dua peserta lain mengalami depresi yaitu Triani Fatmawati (20) asal Desa Trengguli, Bangsri Jepara dan Muhammad Sugiyanto (19) asal Desa Kedung Mulyo, Sukolilo Pati. Korban Sugiyanto sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah mengalami dehidrasi. Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) semester satu tersebut kini dirawat di rtuang Cempaka Rumah Sakit Umum (RSU) Kudus. (Trq)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini