Bom yang Ditemukan di Cibiru Khas dengan Teknik Azhari

Siap Diledakkan untuk Membunuh Presiden SBY

JAKARTA - Kelompok peneror Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disergap Detasemen Khusus 88 Mabes Polri di Jawa Barat Sabtu lalu (7/8) bukan sembarang teroris. Mereka adalah kelompok terlatih yang menyiapkan segala rencana terornya dengan sangat matang. Setidaknya ini terlihat dari sejumlah perlengkapan yang ditemukan di lokasi penggerebekan. Kelompok ini juga sudah menyiapkan sedan Mitsubishi Galant untuk mengonkretkan aksinya.

Di lokasi penggerebekan itu juga ditemukan sejumlah detonator bom yang sudah terangkai dan siap digunakan. Aparat Densus 88 terpaksa meledakkan rangkaian bom tersebut Sabtu (7/8) menjelang tengah malam.

"Sangat tidak mungkin (bomnya) dievakuasi keluar. Sangat berbahaya. Jadi, harus didemolisi di lokasi," ujar AKP Komarna, Kapolsek Panyilieukan, kepada wartawan di lokasi penangkapan RT 02 RW 12 Kampung Sukaluyu, Cibiru, Panyilieukan, Kota Bandung, kemarin (8/8).

Petugas lapangan dari satuan penjinak bahan peledak (jihandak) Brimob Mabes Polri membawa perangkat demolisi dari markasnya di Depok. Lantai dan tembok rumah kontrakan yang dihuni tersangka teroris itu retak-retak akibat kuatnya getaran meskipun rangkaian itu diledakkan di dalam tabung.

Sumber Jawa Pos di lapangan menyebut, rangkaian bom itu "bertanda tangan" Dr Azhari. "Kami mengenal bomb signature. Artinya, setiap rangkaian itu khas dan menunjukkan kelompok atau siapa yang membuatnya," katanya.

Bom yang ditemukan di Cibiru itu adalah khas teknik Azhari. Ini dapat dilihat dari cara membuat sistem firing device (alat pemantik) yang berlapis. "Maksudnya agar tidak mudah dijinakkan. Getaran sedikit saja membuat picu aktif dan akhirnya meledak," jelasnya.

Polisi menduga, rangkaian bom itu diciptakan Soghir alias Heri Samboja yang diringkus di Klaten pada 23 Juni 2010. Soghir adalah residivis bom Australia 2004 yang pernah dipenjara, tapi "bermain" kembali.

Soghir merupakan spesialis perangkai bom mobil. "Dia murid Azhari," kata perwira menengah itu. Dalam penangkapan Soghir di Jl Ki Ageng Gribig No 35A, Gergunung Girimulyo, Klaten Utara, Jawa Tengah, saat itu, petugas berhasil menyita 1 pucuk senjata api jenis Walther, amunisi kaliber 9 mm, dan sejumlah rangkaian bom setengah jadi. Rangkaian itu juga khas teknik Azhari yang diduga sudah dihafal di luar kepala oleh Soghir yang pernah divonis lima tahun penjara itu.

Seperti diberitakan, dalam penggerebekan Sabtu itu, Densus 88 mengamankan lima orang yang ditangkap di beberapa tempat. Yakni, di Cibiru, Bandung (dua orang), Subang (satu orang), Padalarang (satu orang), dan Cileunyi (satu orang).

Dua di antara lima orang yang ditangkap di Cibiru itu sudah dipastikan sebagai anggota kelompok teroris. Mereka adalah Fahri alias Tejo dan Hilmi alias Hamzah. "Mereka adalah regu penyerang jaringan Sonata (Abdullah Sonata, gembong teroris yang ditangkap 24 Juni lalu di Boyolali),'' ujarnya.

Kelompok Bandung diduga akan menyerang menggunakan bom mobil dengan target utama iring-iringan presiden. Data adanya rangkaian kunjungan SBY di Jawa Barat mungkin bocor karena di lokasi kontrakan ditemukan kertas skema dan peta Jawa Barat. Ada juga fotokopi bertuliskan Arab gundul dan buku-buku tema jihad.

Pada pengungkapan teror kelompok Dulmatin Mei lalu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyebutkan, dari beragam dokumen yang diperoleh polisi, kelompok ini berencana melakukan serangan pada 17 Agustus 2010. Setelah plot 17 Agustus itu terungkap, muncul skenario baru yang dirancang Abdullah Sonata.

Skenario Sonata juga diungkap polisi setelah dia dibekuk di bus Kramat Jati jurusan Klaten-Boyolali 24 Juni 2010 lalu. Sonata berencana menyerang peringatan HUT Bhayangkara 1 Juli 2010 dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta.

Sekarang, ternyata masih ada sisa jaringan yang beroperasi di Bandung dan sekitar Jawa Barat. Sumber lain Jawa Pos, seorang perwira analis di lingkungan antiteror, menyebut kelompok ini adalah binaan Amman Abdurahman, residivis teroris yang terlibat bom Cimanggis 2004.

Saat ditahan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Amman membina beberapa narapidana sebagai kader. Selepas dari jeruji sel, mereka direkrut menjadi bagian dari sel teroris. Salah satunya Yuli Harsono, pecatan TNI-AD yang tewas tertembak di Klaten Juni lalu.

Yuli adalah murid dekat Amman yang ditugasi kelompok ini untuk melakukan "tugas jihad" membunuh tiga polisi di Purworejo dan Kebumen. Ketika akan diringkus Densus 88, Yuli yang terlatih melawan dengan senjata api genggam jenis Smith and Wesson. Yuli tewas dengan dua luka tembak di dada.

Amman yang oleh kelompoknya diberi sandi Singa Tauhid sekarang ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Dia diciduk Korps Burung Hantu di Cipanteneun, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat, 19 Maret 2010 lalu.

Di bagian lain, warga di sekitar lokasi penggerebekan di Cibiru menyebut Fahri dan Hamzah sebagai pribadi tertutup. "Hamzah selalu berjaket tebal. Kami kira dia menggunakan rompi di dalamnya," kata Bambang Trisno, tetangga Fahri.

Di lokasi itu juga ada sedan Mitsubishi Galant yang tak terawat. Menurut Bambang, mobil itu dibeli Fahri dari temannya. "Kata Fahri itu titipan. Dibeli lima bulan lalu, harganya lima juta," ujarnya.

Meski bobrok, mobil itu masih bisa jalan. "Fahri juga pernah pakai," kata Bambang. Sedangkan keseharian Hamzah juga misterius. "Orangnya, kalau pergi, menggunakan jaket tebal. Dalamnya ada rompinya," jelasnya.

Beberapa orang juga sering bertamu di rumah kontrakan yang ditempati enam bulan lalu itu. "Mereka selalu menggunakan helm tertutup," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang berjanji memberikan penjelasan lengkap di Mabes Polri hari ini (Senin, 9/8). "Nanti juga disertai bukti-bukti yang didapat anggota di lapangan," katanya.

Calon Kapolda Jawa Tengah itu menjelaskan, lima terduga teroris yang diamankan dalam serangkaian operasi di Jawa Barat sudah berada di Jakarta. "Untuk menentukan status resminya kita punya waktu 7 x 24 jam," katanya. (rdl/dhi/jpnn/c2/kum)

sumber:http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=149499

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini