Ingin Koleksi Wayang Anda Awet? Ini Rahasianya..
DALANG wayang
kulit mempunyai beberapa resep agar wayang-wayang yang dimiliki bisa
lebih awet. Bila jarang digunakan untuk pentas, dalam sebulan minimal
diangin-dianginkan dua kali.
Rahasia ini diungkapkan dalang asal Jalan Parangtritis, Bantul, Ki Gondo Suharno, Jumat (16/5/2014). Selain itu setelah digunakan pentas semalam suntuk juga perlu diangin-anginkan. “Sebab sudah kena udara malam dan embun. Jangan langsung disimpan di kotak tempat wayang," tegasnya.
Faktor penting lain yang menentukan awetnya wayang kulit, seperti bahan dan proses pembuatannya. Paling bagus menggunakan kulit kerbau. Saat pengeringan harus benar-benar kering, diusahakan tidak ada sisa lemak sedikit pun. Lalu untuk membuat jenis wayang ukuran kecil cukup menggunakan jenis kulit tipis. Sebaliknya wayang ukuran besar menggunakan jenis kulit tebal.
Terpisah, dalang wayang kulit asal Godean, Sleman, Drs S Purnomo menjelaskan, dia biasa rutin mengangin-anginkan wayang-wayang kulitnya rata-rata dua minggu sekali. Jika tak rutin diangin-anginkan dan tersimpan dalam waktu lama di kotak akan mudah remuk. "Setiap memesan atau membeli wayang kulit saya berusaha mencari yang terbuat dari kulit kerbau. Walaupun tipis tetap kaku dan rata. Kalau dari kulit sapi kadang bisa melengkung atau meleot," jelasnya.
Waktu mengangin-anginkan, dengan 'dijereng' biasa cukup setengah hari. Setelah itu dimasukkan kotak lagi, karena kalau sampai malam dibiarkan rawan dirusak tikus. “Sama halnya alat musik yang menggunakan kulit, perlu digantung agar tidak dirusak tikus bagian kulitnya,” papar Purnomo. (Yan)
http://krjogja.com/read/216283/ingin-koleksi-wayang-anda-awet-ini-rahasianya.kr
Rahasia ini diungkapkan dalang asal Jalan Parangtritis, Bantul, Ki Gondo Suharno, Jumat (16/5/2014). Selain itu setelah digunakan pentas semalam suntuk juga perlu diangin-anginkan. “Sebab sudah kena udara malam dan embun. Jangan langsung disimpan di kotak tempat wayang," tegasnya.
Faktor penting lain yang menentukan awetnya wayang kulit, seperti bahan dan proses pembuatannya. Paling bagus menggunakan kulit kerbau. Saat pengeringan harus benar-benar kering, diusahakan tidak ada sisa lemak sedikit pun. Lalu untuk membuat jenis wayang ukuran kecil cukup menggunakan jenis kulit tipis. Sebaliknya wayang ukuran besar menggunakan jenis kulit tebal.
Terpisah, dalang wayang kulit asal Godean, Sleman, Drs S Purnomo menjelaskan, dia biasa rutin mengangin-anginkan wayang-wayang kulitnya rata-rata dua minggu sekali. Jika tak rutin diangin-anginkan dan tersimpan dalam waktu lama di kotak akan mudah remuk. "Setiap memesan atau membeli wayang kulit saya berusaha mencari yang terbuat dari kulit kerbau. Walaupun tipis tetap kaku dan rata. Kalau dari kulit sapi kadang bisa melengkung atau meleot," jelasnya.
Waktu mengangin-anginkan, dengan 'dijereng' biasa cukup setengah hari. Setelah itu dimasukkan kotak lagi, karena kalau sampai malam dibiarkan rawan dirusak tikus. “Sama halnya alat musik yang menggunakan kulit, perlu digantung agar tidak dirusak tikus bagian kulitnya,” papar Purnomo. (Yan)
http://krjogja.com/read/216283/ingin-koleksi-wayang-anda-awet-ini-rahasianya.kr
0 comments
Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini