Pengunduran diri Rudy dinilai bakal gembosi suara Jokowi di Solo
MERDEKA.COM. Pengunduran diri FX Hadi Rudyatmo dari Ketua DPC PDIP Solo dinilai tidak wajar dan tidak tepat waktu. Bahkan bisa menggembosi perolehan suara Jokowi dalam pilpres nanti.
Pengamat Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto mengatakan Rudy seharusnya menyelesaikan dulu tugasnya untuk menggerakkan massanya pada Pilpres mendatang.
"Waktunya tidak tepat. Seharusnya dilakukan seusai pelaksanaan pilpres," ujar Agus, saat dihubungi wartawan, Sabtu (17/5) kemarin.
Agus menilai, selama ini Rudy sangat solid dalam menjalin hubungan dengan para kadernya di Solo. Jika Rudy benar-benar mundur akan berpengaruh pada massa PDIP di Solo.
Terkait penolakan Rudy terhadap Puan Maharani sebagai cawapres pasangan capres Jokowi, Agus menilai Rudy telah mempertimbangkannya. Pasalnya cawapres sangat mempengaruhi tinggi rendahnya elektabilitas pasangannya.
"Jika memang DPP PDIP benar menetapkan Puan Maharani sebagai cawapres untuk Jokowi hasilnya fifty-fifty," katanya.
Sebelumnya, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDIP Kota Solo. Surat pengunduran diri pria yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo tersebut baru akan dikirim kepada Ketua Umum DPP PDIP , Ketua DPD DPP PDIP Jawa Tengah, dan pengurus DPC PDIP Solo, setelah pendeklarasian cawapres pasangan Jokowi.
Mundurnya Rudy sempat menimbulkan pertanyaan dari berbagai kalangan. Sebab sehari sebelumnya, Rudy mendapatkan kunjungan capres PDIP , Jokowi, di Rumah Dinas, Loji Gandrung. Banyak pihak berspekulasi, Rudy kecewa dengan Jokowi, atau sebaliknya, Rudy akan mendapatkan tugas yang lebih besar untuk memenangkan pilpres 2014.
"Tidak benar itu, pengunduran diri saya tidak ada kaitannya dengan pilpres, atau kedatangan Jokowi. Saya tidak ada kekecewaan apapun dengan DPP atau Pak Jokowi. Justru sebagai kader partai, saya siap untuk memenangkan Pak Jokowi memimpin republik ini," ujar Rudy, saat ditemui wartawan, di kantornya, Jumat (16/5).
Didesak mengenai alasan pengunduran dirinya, Rudy mengaku, itu akibat kegagalannya dalam bekerja di partai. Tak terpilihnya caleg-caleg provinsi asal Solo, membuat dirinya merasa gagal.
"Sudah 3 periode ini tahun 2004, 2009 dan tahun 2014, saya gagal mengantarkan kader PDIP Solo menjadi anggota DPRD Jateng. Padahal daerah lain (Sukoharjo, Boyolali) setiap pileg selalu dapat," katanya.
0 comments
Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini