Empat Tahanan Kabur Dari Sel Mapolres Sleman

Kapolres Sleman, AKBP Yulza Sulaiman. (Foto : Ardhi Wahdan)

SLEMAN (KRjogja.com) - Empat orang tahanan Polisi kabur dari sel Mapolres Sleman, Selasa (10/8) pagi. Diketahui, para tahanan melarikan diri melalui eternit sel yang berhasil dilubangi serta menjebol genteng.

Kapolres Sleman, AKBP Yulza Sulaiman saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dirinya juga mengakui, kaburnya empat tahanan tersebut merupakan kelengahan jajarannya.

"Tadi pertama kami ketahui pada pukul 07.30 WIB. Kami juga mengakui bahwa kaburnya empat tahanan kami karena kelengahan petugas jaga waktu itu," terangnya usai mengikuti acara pelantikan Bupati Sleman.


Yulza menambahkan, dengan sistem pengamanan tahanan yang selama ini diterapkan, seharusnya kejadian ini tidak terjadi. Pasalnya, di setiap ruang tahanan sudah dipasang dengan CCTV.

"Namun, ini juga masukan bagi kami untuk lebih memberikan fasilitas pengamanan untuk sel tahanan. Karena, dengan adanya CCTV saja ternyata tahanan bisa kabur," imbuhnya.

Kejadian yang baru pertama kali terjadi di Mapolres Sleman ini pun menjadi pelajaran berharga bagi jajaran kepolisian. Kepada para petugas yang saat itu tengah jaga, pihaknya mengaku akan memberikan tindakan khusus.

"Saat ini, kami coba dalami dulu. Bagaimana kok petugas bisa lengah. Tentunya akan ada tindakan khusus," ungkap Yulza.

Guna melacak keberadaan para tahanan yang kabur ini, kini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Polda DIY dan seluruh jajaran Polsek di wilayah Sleman.

"Komando di pegang oleh Kasat Reskrim. Jadi, semua Polsek kami instruksikan untuk bergerak semua. Karena, semua tahanan merupakan warga Sleman," jelas Yulza.

Diperoleh keterangan, keempat tahanan yang kabur masing-masing Eko Santoso warga Godean (kasus pencabulan dibawah umur), Daryono alias Kelik warga Kalasan dan Lilik Supri Aiztani warga Prambanan (keduanya terdakwa kasus curat) serta Santoso alias Wagiyo warga Seyegan (kasus pencabulan).

Sedangkan hasil sementara olah TKP oleh petugas identifikasi, mereka merusak eternit dan genteng dengan menggunakan gergaji kecil. Besar kemungkinan, gergaji tersebut diperoleh dari pengunjung yang membawakan makanan dan diselipkan di dalamnya. (Dhi)

krjogja.co

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini