Syafii Maarif Jangan Nilai Penangkapan Ba'asyir Pesanan Asing

Abu Bakar Ba'asyir. (Foto : Ardhi Wahdan)

SLEMAN (KRjogja.com) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif menghimbau kepada masyarakat untuk tidak beranggapan, penangkapan kepada pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir merupakan pesanan dari pihak asing. Syafii berharap, masyarakat dapat memberikan kesempatan kepada Kepolisian untuk bekerja profesional.


"Jangan pernah beranggapa seperti itu (pesanan asing. red). Kita harus percaya pada penegak hukum kita. Jika kita beranggapan bahwa (penangkapan. red) itu adalah pesanan, maka itu menunjukkan bahwa bangsa ini sudah rapuh dari dalam," tandasnya di Sleman, ditemui usai acara pelantikan Bupati Sleman, Selasa (10/8).

Masyarakat, kata Syafii, hendaknya bisa menghormati proses hukum yang berlaku serta menunggu hasil investigasi oleh pihak Kepolisian. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh Polisi tentunya sudah berdasarkan temuan-temuan sebelumnya.

"Makanya kita tunggu saja. Jika memang tidak terbukti dan tidak terkait aksi terorisme, maka Polisi harus melepaskan. Kita semua sepakat dengan penumpasan aksi terorisme, tetapi kita juga harus menjunjung tinggi hukum. Percayakan pada Polri," jelasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, politikus PDIP, Cahyo Kumolo mengatakan, Polri harus segera membuktikan kesalahan yang dilakukan oleh Baasyir. Hal ini untuk mengungkap, apa yang dilakukan Polri dalam menumpas aksi terorisme bukan merupakan bentuk pencitraan saja.

"Kita harus hormati itu. Yang pasti, Polri harus bisa membuktikan di pengadilan. Kita semua berharap, apa yang dilakukan ini merupakan bentuk aksi untuk menumpas terorisme. Jangan sampai ini hanya pencitraan saja. Atau tekanan karena ketakutan akan aksi terorisme," tandas Cahyo. (Dhi)

krjogja.com

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments

Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini