Gerbong Kapolri Baru Disiapkan
JAKARTA - Dua bulan menjelang pergantian Kapolri (Oktober), Mabes Polri melakukan rotasi jabatan besar-besaran. Tidak tanggung-tanggung, sembilan Kapolda diganti sekaligus. Selain itu, lima posisi strategis di Mabes Polri juga berganti komando.
Sembilan polda yang pemimpinnya berganti adalah wilayah strategis yang menjadi parameter keamanan nasional. Polda tersebut, antara lain, Jawa Tengah , DIJ, Jawa Timur, Bali. Juga, Polda Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, dan Jambi.
Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional Adnan Pandupraja menilai, perpindahan tugas dan jabatan itu cukup spesial. "Memang, tidak ada bintang dua yang ke bintang tiga," katanya kemarin (07/08).
Lazimnya, lanjut Adnan, mutasi digunakan untuk persiapan seorang kader kepolisian untuk menempati posisi baru yang lebih strategis. Dia menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan adanya mutasi lanjutan setelah mutasi tersebut. "Kami menyerahkan itu pada mekanisme Polri saja," kata anggota tim seleksi calon Kapolri pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) itu.
Kolega Adnan di Kompolnas, La Ode Husen, menilai bahwa mutasi serempak 556 perwira itu berdampak positif bagi Polri nanti. "Ini akan menambah performa dan kinerja kepolisian," ujar La Ode.
Pengamat kepolisian Neta Sanusi Pane menilai, rotasi kepemimpinan 556 perwira itu merupakan upaya BHD menunaikan janjinya sebelum mengakhiri masa jabatan. "Ini adalah ucapan terima kasih Kapolri kepada sejumlah perwira sebelum BHD pensiun," katanya.
Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi itu menyebut sejumlah perwira angkatan 1976 dan 1977 mendapatkan promosi dari bintang satu ke bintang dua. Sebagian yang lain memperoleh posisi strategis sebagai Kapolda. "Jadi, ini kabinet balas budi Pak BHD atas dukungan para perwira itu. Sekaligus sebagai persiapan Oktober nanti," ujarnya.
Neta yang saat ini sedang merampungkan riset tentang rekam jejak calon Kapolri itu menilai, beberapa Kapolda adalah orang-orang dekat seseorang yang digadang-gadang menjadi calon pengganti BHD. Pendek kata, mutasi itu sengaja disiapkan untuk mendukung kandidat Kapolri baru nanti. "Tapi, memang ini masih bisa berubah. September nanti bisa saja akan ada mutasi lagi," katanya.
Siapa calon potensial yang dekat dengan sembilan Kapolda baru itu? Neta menyebut sebuah nama, tapi minta tidak dikutip media. "Sebab, ini analisa saya. Nanti saya dituding sebagai tim suksesnya," kata aktivis yang pernah melakukan riset kepolisian di Inggris itu.
Namun, Mabes Polri menjelaskan bahwa mutasi tersebut merupakan mekanisme rutin. "Selain untuk penyegaran personel, ini juga berhubungan dengan struktur baru Polri yang masih dalam tahap pengusulan," ujar Wakil Kepala Divisi Humas Polri Kombes Ketut Yoga Ana di Mabes Polri, Jakarta, kemarin (6/8).
Total, ada 556 perwira di seluruh Indonesia yang terseret gerbong mutasi berdasar keputusan Kapolri nomor KEP/479/VIII/2010 tertanggal 5 Agustus 2010. "Level dan jabatannya sangat beragam, mulai tingkat mabes, polda, sampai polres," kata Ketut sembari membagikan salinan keputusan itu.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo dimutasi menjadi koordinator staf ahli Kapolri. Itu berarti Alex kembali bertugas di Jakarta. Sebelum bertugas di Jawa Tengah, Alex menjadi deputi di Menko Polhukam dan kepala divisi telematika.
Pengganti Alex adalah Kadivhumas Irjen Edward Aritonang. Mereka memang satu angkatan di Akpol, 1977. Dengan demikian, Edward hanya delapan bulan bertugas sebagai Kadivhumas sejak menggantikan Nanan Soekarna. "Pak Edward akan digantikan oleh Brigjen Pol Iskandar Husin yang sebelumnya menjabat direktur PTIK," jelasnya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo juga dimutasi. Dia menempati posisi baru sebagai wakil kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Waka baintelkam) dalam rangka restrukturisasi Polri.
Dalam struktur baru Polri nanti, Kaba intelkam diduduki oleh perwira tinggi berpangkat komisaris jenderal, bukan inspektur jenderal lagi seperti selama ini.
Dengan demikian, Pratiknyo kembali ke "trah"-nya. Sebab, Pratiknyo besar di intelijen. Sebelum menjabat Kapolda Jatim, dia menjabat wakil kepala Badan Intelijen Kemanan.
Posisi Pratiknyo diisi oleh Kadivbinkum Polri, yaitu Irjen Pol Badrodin Haiti. Posisi yang ditinggalkan Badrodin Haiti diisi Brigjen Pol Mudji Waluyo.
Badrodin belum bisa dimintai tanggapan soal jabatan barunya sebagai Kapolda Jatim. Nomor ponselnya, 08111819XX, tidak aktif sejak siang. Pesan singkat koran ini juga belum dijawab Badrodin.
Badrodin pernah menjabat direktur 1 Kamtrannas Bareskrim dan pernah menggantikan Nanan Soekarna sebagai Kapolda Sumatera Utara.
Kapolda lain yang juga dimutasi adalah Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Adang Rochyana. Adang akan memberikan posisinya kepada Irjen Pol Waenal Usman.
Kapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Hertian Aristarkus Yunus digantikan Wakapolda Sulawesi Utara Kombes Pol Carlo Tewu. Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna digantikan Irjen Pol Hadiatmoko yang sebelumnya menjabat staf ahli Kapolri.
Hadiatmoko adalah mantan Wakabareskrim yang pernah dituding oleh terpidana kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen Kombes Wiliardi Wizar merekayasa kasus itu. Dalam sidang, Hadiatmoko membantah tudingan itu.
Kapolda DI Jogjakarta Brigjen Pol Sunaryono juga dimutasi. Posisinya diisi oleh Brigjen Pol Ondang Sutarsa. Kapolda Jambi Brigjen Pol Dadang Garhadi Karnasaputra juga dimutasi dan digantikan oleh Brigjen Pol Bambang Suparsono. Dadang sendiri baru sekitar satu bulan dimutasi menjadi Kapolda Jambi.
Lalu, Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol Erwin P.L. Tobing digantikan Brigjen Pol Sukrawardi Dahlan yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Tenggara. Posisi Sukrawardi diisi oleh Brigjen Pol Sigit Sudarmanto.
Polri juga merotasi pemegang jabatan di beberapa posisi struktural Polri. Mereka adalah Deputi Operasi Kapolri, Irjen Pol S.Y. Wenas, yang dimutasi dalam rangka pensiun dan jabatannya diembankan kepada Irjen Pol Soenarko.
Kadivtelematika Polri Irjen Pol Yudi Sus Hariyanto dimutasi dan digantikan Brigjen Pol Robert Aritonang. Terakhir, Deputi Logistik Polri Irjen Pol Djoko Sardono digantikan oleh Yudi Sus Hariyanto yang sebelumnya menjabat Kadivtelematika.
Selain itu, Widyaswara Polri Irjen Pol Bambang Suparno dimutasi menjadi staf ahli Kapolri. Bambang Suparno yang pernah menjabat Kapoltabes Surabaya itu merupakan salah satu nama yang digadang-gadang masuk dalam nominasi calon Kapolri.
Alex Tersandung Bola?
Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo ditarik menjadi koordinator staf ahli Kapolri. Mabes Polri membantah penarikan Alex itu terkait dengan langkahnya dalam berbagai pengaman pertandingan sepak bola.
''Tidak terkait itu. Ini hubungannya dengan pembinaan dan kebutuhan organisasi Polri ,'' ujar Wakadivhumas Kombes Ketut Yoga Ana saat mengumumkan mutasi di Mabes Polri kemarin.
Dia menegaskan, tudingan bahwa Alex dicopot karena mengintervensi pertandingan sepak bola tidak akan ditanggapi Polri. ''Kami punya mekanisme untuk menentukan posisi dan jabatan seseorang, tentunya disesuaikan dengan kemampuan yang bersangkutan,'' katanya.
Kiprah Alex dalam pengamanan sepak bola memang cukup fenomenal. Pada 12 Februari 2009, saat menonton pertandingan Persis Solo melawan Gresik United, Alex memerintahkan penahanan terhadap Nova Zaenal dan Bernard Trokon Mamadou karena menimbulkan keributan.
Lalu, 19 Februari 2010, saat laga Divisi Utama antara PSIS Semarang melawan tamunya, Mitra Kukar, di Stadion Jatidiri, Semarang, Alex yang menyaksikan langsung pertandingan turun ke lapangan. Dia menilai wasit bersikap tidak adil dan membela tuan rumah.
Setelah pertandingan, atas perintah Alex, anggota Reserse Kriminal Polda Jateng langsung menangkap wasit Dedi Wahyudi beserta asisten wasit, Fajar Riyadi dan Sutopo. Pengawas pertandingan Chairul Adil juga dibawa ke Polwiltabes Semarang.
Yang terbaru, saat final Piala Indonesia di Solo, 1 Agustus lalu, Alex menghentikan pertandingan hingga sejam. Sebab, dia menilai kepemimpinan wasit Jimmy Napitupulu tidak adil dan berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane yakin Alex diganti karena insiden bola. ''Kami mendapat informasi, Alex seharusnya tidak diganti. Tapi, ternyata berubah,'' ujarnya. (rdl/jpnn/c1/c5/agm/iro)
sumber:http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=149195
Mabes Polri Lakukan Rotasi Sembilan Kapolda
0 comments
Tulis Komentar Anda Di Bawah Ini